Selasa, 21 April 2009
MENGENAL BUDAYA ADAT PERNIKAHAN/PESAKAPAN DI BALI


Upacara pernikahan merupakan momen yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia, tidak jauh berbeda dengan kebanyakan daerah di pelosok dunia yang memiliki peradaban. Upacara pernikahan di pandang sangat mulia, sama pentingnya dengan upacara- upacara seperti: kelahiran dan kematian.
Karena itu banyak diantaranya yang berharap agar upacara pernikahan ini sedapat mungkin hanya dilaksanakan satu kali dalam hidupnya.
Di Bali upacara pernikahan ini disebut dengan upacara "Mesakapan atau Pewiwahan", yang artinya menyatukan kedua insan yang berlainan jenis , yang saling mencintai kedalam suatu ikatan yang amat suci.
Bagi kebanyakan orang di Bali tentunya hal ini sudah sangat di pahami, karena merupakan bagian dari upacara yang termasuk pada golongan upacara utama dalam tatanan adat istiadatnya.
Tapi tidak apa, hal ini Saya ceritakan kembali dengan maksud agar keindahan budaya adat istiadat ini, juga dapat dimengerti oleh masyarakat umum, paling sedikit mereka juga dapat menikmati makna dibalik keindahan dalam tatanan adat budaya yang ada.
Sedikit mengenai upacara mesakapan atau pewiwahan ini, Saya ambil dari sebuah buku yang cuk
up populer di Bali saat ini, dengan judul " Upacara Manusia Yadnya" yang ditulis oleh: Rsi Bintang Dhanu, I.N. Djoni Gingsir, di dalam bukunya beliau menjelaskan tahap demi tahap, jalannya upacara mesakapan ini dengan amat sistimatis dan sederhana, sehingga mudah untuk dimengerti oleh masyarakat umum.
Sesuai dengan judul buku tersebut, kebanyakan upacara-upacara dalam ajaran Hindu di bali di golongkan menurut jenis-jenis yandnyanya, termasuk upacara mesakapan atau pewiahan ini.
"Yadnya",..... mungkin masyarakat umum juga perlu tahu apa itu yadnya?, yadnya berasal dari bahasa sansekerta yang bersumber dari Weda yaitu kitab suci umat Hindu, yang artinya adalah kurban suci.
Kurban suci dalam ajaran Hindu dikelompokan menjadi 5(lima) bagian, yang disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing kurban tersebut, lima bagian kurban suci ini dalam bahasa sansekerta di sebut "Panca Yadnya", nah pembagian dari panca yadnya itu sendiri ada lah sebagai berikut:
Di Bali upacara pernikahan ini disebut dengan upacara "Mesakapan atau Pewiwahan", yang artinya menyatukan kedua insan yang berlainan jenis , yang saling mencintai kedalam suatu ikatan yang amat suci.
Bagi kebanyakan orang di Bali tentunya hal ini sudah sangat di pahami, karena merupakan bagian dari upacara yang termasuk pada golongan upacara utama dalam tatanan adat istiadatnya.
Tapi tidak apa, hal ini Saya ceritakan kembali dengan maksud agar keindahan budaya adat istiadat ini, juga dapat dimengerti oleh masyarakat umum, paling sedikit mereka juga dapat menikmati makna dibalik keindahan dalam tatanan adat budaya yang ada.
Sedikit mengenai upacara mesakapan atau pewiwahan ini, Saya ambil dari sebuah buku yang cuk
Sesuai dengan judul buku tersebut, kebanyakan upacara-upacara dalam ajaran Hindu di bali di golongkan menurut jenis-jenis yandnyanya, termasuk upacara mesakapan atau pewiahan ini.
"Yadnya",..... mungkin masyarakat umum juga perlu tahu apa itu yadnya?, yadnya berasal dari bahasa sansekerta yang bersumber dari Weda yaitu kitab suci umat Hindu, yang artinya adalah kurban suci.
Kurban suci dalam ajaran Hindu dikelompokan menjadi 5(lima) bagian, yang disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing kurban tersebut, lima bagian kurban suci ini dalam bahasa sansekerta di sebut "Panca Yadnya", nah pembagian dari panca yadnya itu sendiri ada lah sebagai berikut:
- Dewa Yadnya, sesuai dengan namanya kurban suci ini ditujukan kepada Tuhan yang mahasa Esa, beserta manifestasinya yaitu para dewa.
- Butha Yadnya, kurban suci ini ditujukan kepada para mahluk lain yang diciptakan oleh Tuhan seperti para Butha, Jin, dan roh-roh lainnya, maksudnya adalah bukan untuk memujannya tapi agar terjadi keseimbangan di alam semesta ini, sehingga tercipta keharmonisan.
- Pitra Yadnya, kurban suci yang ditujukan kepada para leluhur, dengan harapan agar melalui kurban ini beliau mendapatkan kesempurnaan di alamnya.
- Rsi Yadnya, kurban suci ini ditujukan kepada para Rsi, guru-guru rohani, dan orang-orang suci lainnya sebagai tanda hormat.
- Manusia Yadnya, kurban suci yang diadakan untuk kepentingan manusia itu sendiri, agar menjadi sempurna dalam menjalankan tatanan hidup.